KabarIndonesia.Id — Piala Dunia 2022 telah dimulai. Semalam perhelatan berlangsung sangat meriah dibuka di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, Minggu (20/11) malam WIB, Stadion berkapasitas 60 ribu tempat duduk itu terlihat penuh warna dalam upacara pembukaannya.
Tampilnya Morgan Freeman dan penyandang disabilitas Ghanim Muftah yang menjadi narator membuat acara ini jadi berbeda. Inilah yang membuat dialog keduanya jadi pembeda.
Mereka berdua berbicara tentang keragaman manusia dari berbagai budaya di belahan dunia.
Morgan Freeman mulanya tampak seperti kebingungan ketika mendaratkan kakinya di Qatar, di dunia yang baru baginya.
"Saya mendengar sesuatu yang indah. Bukan hanya musik, tapi juga perayaan ini. Ini semua sangat baru," ujarnya.
Gegap gempita ajang sepakbola terbesar empat tahunan digelar pertama di kawasan Timur Tengah. Tak seperti Piala Dunia sebelumnya World Cup berlangsung di musim dingin bukan di musim panas.
Piala Dunia kali ini pun berlangsung di tengah-tengah musim kompetisi liga-liga dunia. Bukan cuma itu, inilah kali pertama Piala Dunia di negara Islam. Qatar adalah negara Islam yang hukum dan adatnya mengikuti tradisi Islam.
Qatar adalah sebuah negara emirat di Timur Tengah yang terletak di sebuah semenanjung kecil di Jazirah Arab di Asia Barat. Satu-satunya batas darat mereka adalah Arab Saudi di selatan dan sisanya berbatasan dengan Teluk Persia. Teluk ini juga yang memisahkan Qatar dari negara pulau Bahrain.
Pembukaan Piala Dunia di Qatar tentu merupakan hal baru bagi para pendukung sepakbola dari negara-negara barat. Disini bakal ada culture shock buat para fans pastinya. Namun seperti yang kata aktor Morgan Freeman, mungkin kini saatnya dunia melihat kebudayaan dan kehidupan Timur Tengah dari dekat.
Pemimpin Qatar Tamim bin Hamad Al Thani saat memberi sambutan selamat datang kepada peserta Piala Dunia 2022 di upacara pembukaan, menilai Piala Dunia kali ini adalah perayaan keragaman manusia.
"Kami di sini untuk mencapai mimpi dan janji, dan memberikan pesan pada upacara pembukaan ini untuk menghadirkan hidup berdampingan di antara semua. Dari Qatar dan dari dunia Arab, kami menyambut semua orang di kejuaraan ini," ujarnya seperti yang kita saksikan bersama di layar monitor gadget. Saya sendiri menonton open seremony Piala Dunia dari telepon genggam.
"Betapa indahnya orang mengesampingkan apa yang memisahkan mereka untuk merayakan keragaman," pungkasnya.
"Semoga turnamen ini penuh dengan hari-hari kebaikan dan harapan yang menginspirasi, dan menyambut semua orang dari berbagai belahan dunia," tutupnya.
Hal berbeda dari Piala Dunia Qatar adalah maskotnya. Tuan rumah Qatar dan FIFA menampilkan La'eeb sebagai maskot Piala Dunia 2022 saat pembukaan.
Dilansir dari laman resmi FIFA, nama La'eeb berasal dari kata Arab yang berarti pemain yang sangat terampil.
La'eeb termasuk dalam paralel mascot-verse yang bisa diinterpretasikan berbeda-beda bentuknya oleh setiap orang.
La’eeb sendiri yang tampil mempesona semalam membawa pesan agar semua orang percaya dengan diri mereka masing-masing dengan slogan "Now is All" yang bertujuan membawa kegembiraan dari sepak bola untuk semua.
Mata dunia kini tertuju ke Qatar, Piala Dunia kali ini tentunya membawa pesan kemanusiaan yang cukup kuat di tengah situasi dunia yang saat ini dilanda perang dan konflik berkepanjangan di beberapa negara.
Kita berharap para pemimpin dunia bisa memahami bahwa sesungguhnya kita semua adalah sama. Mari bergandengan tangan, berpesta bersama La’eeb mengabarkan kepada dunia, Mari bergembira bersama.
Disclaimer: Tulisan ini adalah tajuk yang saya tulis untuk jaringan KGI Network. (Upi Asmaradhana, CEO KGI Network).