Sebuah video 2 wisatawan nekat terjun dari tebing tinggi di Pantai Ngandong, Gunungkidul, DIY, viral di medsos. Padahal di bawahnya adalah arus rip current. Keduanya mengaku melakukan aksi itu karena ingin mencoba saja.
Petugas SAR segera disibukkan dengan penyelamatan dua wisatawan yang nekad bermain air dengan cara meloncat dari tebing terjun ke laut di area rip current atau arus air yang mengalir kuat ke arah laut. Beruntung petugas berhasil mengarahkan untuk tidak berenang melawan arus, sehingga ke duanya berhasil menepi dengan selamat.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Kabupaten Gunungkidul, Surisdiyanto membenarkan kejadian tersebut. "Iya benar, kejadiannya tadi pagi di Pantai Ngandong," katanya, Jumat (30/10).
Dua wisatawan asal Jawa Tengah itu berhasil menepi setelah diarahkan petugas SAR. Pasalnya di bawah tempat lompat keduanya itu adalah wilayah rip current yang sangat membahayakan.
"Kalau 2 orang itu sepertinya wisatawan dari Jawa Tengah karena pelat (kendaraan) luar DIY. Nah, setelah lompat dan tercebur ke laut keduanya bisa menepi, itu saja karena diarahkan sama petugas untuk jalur menepinya. Karena posisi keduanya itu di rip current," ujarnya.
Setelah berhasil menepi, kedua wisatawan itu langsung mendapat peringatan dari petugas SAR. Peringatan itu bertujuan agar keduanya tidak mengulangi perbuatan tersebut karena berisiko tinggi.
Anggota SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron yang menyaksikan langsung kedua wisatawan lompat dari tebing, Sakim, mengaku sempat menanyai keduanya. Dia menyebut keduanya memang telah memiliki niat untuk melompat dari tebing.
"Kalau nama dan alamat 2 orang itu saya tidak tahun, tapi kalau alasannya tadi saya tanya jawabannya hanya ingin saja, ingin nyoba, gitu," katanya saat dihubungi.
Menurutnya, kejadian itu terjadi sekitar jam 5 pagi. Keduanya lantas meninggalkan lokasi jam setengah 7 pagi setelah sempat mendapat peringatan dari petugas SAR.
"Setelah berhasil menepi itu keduanya sempat main air sebentar terus jam setengah 7 itu baru pergi (dari Pantai Ngandong)," ucap Sakim.