News  

Plafon Terminal Soemarsono Roboh Akibat Cuaca Ekstrem

Plafon terminal soemarsono PA pelaihari yang runtuh diakibatkan angin kencang (Poros Kalimantan)

KabarIndonesia.id — Sebuah plafon Terminal di Desa Panggung, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala), roboh pada Jumat dini hari, (20/12). Terminal yang dimaksud adalah Terminal Soemarsono PA Type C, yang berfungsi sebagai titik pemberhentian bagi kendaraan umum di wilayah tersebut. Kejadian tersebut diduga disebabkan oleh cuaca buruk, yakni hujan deras disertai angin kencang yang melanda daerah tersebut. Plafon yang roboh menimpa bagian teras luar terminal, tepatnya dekat ruang tunggu Bus Tayo Banjarbakula. Kejadian ini menjadi perhatian karena meskipun tidak mengganggu proses antar-jemput penumpang, dampaknya cukup signifikan pada kondisi fisik terminal tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tanah Laut, Danu Sulaiman, segera memberikan tanggapan terkait insiden ini. Danu menegaskan bahwa pihak kontraktor yang menangani pembangunan terminal tersebut wajib melakukan perbaikan karena terminal tersebut masih dalam masa pemeliharaan. “Karena memang masih dalam masa pemeliharaan pihak kontraktor, maka mereka yang wajib melakukan perbaikan,” kata Danu Sulaiman. Langkah ini diambil untuk memastikan agar fasilitas terminal tersebut dapat segera diperbaiki dan berfungsi dengan baik, serta memastikan keselamatan bagi pengguna jasa transportasi yang berada di sana.

Beruntung, kejadian tersebut tidak mengganggu proses antar-jemput penumpang yang berlangsung di terminal. Meskipun plafon roboh, aktivitas di terminal tetap berjalan seperti biasa. Namun, peristiwa tersebut meninggalkan sisa reruntuhan material plafon yang terlihat berserakan di sekitar area tersebut. Di samping itu, beberapa kabel listrik yang terputus akibat insiden tersebut juga tampak berseliweran di sekitar reruntuhan. Meski begitu, petugas dari pihak terkait segera membersihkan material plafon yang terbuat dari kalsiboard yang berserakan untuk memastikan area tersebut aman dan tidak membahayakan pengunjung maupun petugas.

Selain kerusakan pada plafon terminal, cuaca buruk yang melanda Kabupaten Tanah Laut juga berdampak pada beberapa rumah warga di Desa Takisung, yang letaknya tidak jauh dari Pantai Takisung. Di desa ini, atap rumah warga terangkat akibat angin kencang. Beruntung, rumah yang terkena dampak tersebut dalam kondisi kosong dan masih dalam tahap pembangunan, sehingga tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam peristiwa tersebut. M Lutfi, Plt Camat Takisung, membenarkan kejadian tersebut dan mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi sekitar pukul 2 dini hari. “Kejadian sekitar jam 2 dini hari. Beruntung tak ada korban karena rumah kosong,” ujar M Lutfi. Meski demikian, warga sekitar desa langsung bergotong-royong membantu merapikan material rumah yang berserakan di jalan umum untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau hambatan lalu lintas.

Kejadian tersebut menjadi gambaran betapa pentingnya kesiapsiagaan terhadap kondisi cuaca ekstrim yang seringkali terjadi di wilayah Kalimantan Selatan, termasuk Kabupaten Tanah Laut. Meskipun kejadian tersebut tidak menyebabkan korban jiwa, kerusakan yang terjadi pada fasilitas umum dan rumah warga menunjukkan bahwa perlu ada upaya mitigasi dan perbaikan terhadap infrastruktur yang rentan terhadap bencana alam. Pemerintah setempat, khususnya Dinas Perhubungan, harus lebih memantau kondisi infrastruktur, terutama di area yang seringkali terdampak cuaca buruk.

Selain itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk saling bekerja sama dalam menjaga keselamatan dan ketertiban di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. Pihak kontraktor yang masih memiliki tanggung jawab terhadap fasilitas terminal juga diharapkan dapat segera memperbaiki kerusakan yang terjadi, agar tidak mengganggu kenyamanan warga yang menggunakan terminal tersebut. Peristiwa ini juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya memperhatikan kualitas konstruksi dan ketahanan bangunan terhadap kondisi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.

Ke depannya, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut perlu memastikan bahwa setiap pembangunan infrastruktur, termasuk terminal dan rumah warga, dilengkapi dengan fitur yang lebih tahan terhadap bencana alam. Hal ini akan mengurangi risiko kerusakan yang disebabkan oleh faktor cuaca, sekaligus meningkatkan kenyamanan dan keselamatan bagi masyarakat yang menggunakannya.

 

(Sumber: KabarKalimantan.id)