KabarIndonesia.id — Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas), Komisaris Besar Polisi Yulianto, mengajak seluruh masyarakat Kaltim untuk menjaga situasi tetap kondusif pasca pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang berlangsung dengan aman dan lancar.
Menurut Yulianto, meskipun pesta demokrasi ini telah selesai dilaksanakan, penting bagi setiap individu untuk menunggu hasil penghitungan suara resmi yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di tingkat Kabupaten maupun Provinsi.
Hal ini bertujuan untuk memastikan proses demokrasi yang berjalan tetap adil dan transparan, serta menghindari situasi yang dapat merugikan pihak manapun.
“Saya sampaikan kepada seluruh komponen masyarakat yang terlibat dalam pesta demokrasi menunggu hasil dari penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten maupun Provinsi, kami minta untuk tetap menjaga suasana kondusif,” imbau Yulianto, di Balikpapan, Kamis (28/11).
Yulianto juga mengingatkan masyarakat agar tidak terpengaruh oleh euforia yang mungkin timbul setelah hasil hitung cepat atau quick count yang sering muncul sebelum hasil resmi KPU.
Meskipun informasi ini seringkali dianggap sebagai acuan sementara, Yulianto menekankan bahwa hasil tersebut tidak dapat dijadikan dasar keputusan, karena masih ada kemungkinan perbedaan dengan hasil akhir yang dihitung secara resmi oleh KPU.
“Maka ini harus dihindari semua pihak, jangan sampai membuat pihak lain tidak senang, maka saya sampaikan untuk ikuti proses yang resmi yaitu realcount KPU,” tegasnya. Yulianto berharap masyarakat dapat tetap tenang dan tidak terbawa emosi akibat hasil sementara yang belum resmi, serta menunggu proses penghitungan suara yang lebih akurat dan sahih.
Secara umum, Yulianto mengungkapkan bahwa pelaksanaan Pilkada serentak di Kalimantan Timur berjalan dengan sangat baik dan aman.
Berdasarkan laporan yang diterima dari sejumlah Polresta di wilayah Kaltim, pemungutan suara dan proses lainnya berlangsung lancar tanpa adanya gangguan yang berarti.
Ini menunjukkan bahwa semua pihak yang terlibat—baik masyarakat, penyelenggara, maupun aparat keamanan—bekerja dengan maksimal untuk memastikan terciptanya Pilkada yang demokratis dan aman.
“Kami berikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh komponen masyarakat yang terlibat dalam pesta demokrasi Pilkada, Gubernur, Bupati dan Wali Kota di Kaltim,” ujar Yulianto.
Apresiasi ini diberikan atas kerja keras dan kontribusi positif dari masyarakat dalam menjaga suasana aman dan tertib selama seluruh rangkaian Pilkada berlangsung. Ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap demokrasi yang sehat dan berkeadilan, yang menjadi harapan bersama untuk kemajuan daerah.
Meskipun proses Pilkada telah selesai, Polda Kaltim bersama seluruh jajaran kepolisian terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui media sosial dan kanal komunikasi lainnya. Pihak kepolisian berkomitmen untuk tetap menjaga situasi Kaltim tetap aman dengan mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar atau hoaks.
“Jangan sampai kita terprovokasi dengan adanya isu-isu yang tidak benar,” himbaunya. Isu-isu semacam ini sering kali muncul setelah pesta demokrasi berlangsung, yang bisa saja menciptakan kegaduhan atau ketidakpercayaan terhadap proses Pemilu.
Oleh karena itu, Polda Kaltim berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas kebenarannya, dan selalu mengutamakan informasi yang sah dari pihak resmi, seperti KPU dan lembaga negara terkait.
Selain itu, Yulianto menambahkan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga suasana yang harmonis. Masyarakat diminta untuk tetap menjaga saling menghormati perbedaan pilihan politik, karena Pilkada merupakan bagian dari proses demokrasi yang sah dan dilindungi oleh hukum.
Dalam demokrasi, keberagaman pendapat dan pilihan merupakan hal yang wajar, dan seharusnya tidak menimbulkan konflik atau perpecahan di masyarakat.
Yulianto juga mengajak semua pihak untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan, mengingat Pilkada adalah bagian dari proses panjang dalam menciptakan pemerintahan yang lebih baik.
Rasa kebersamaan dan gotong-royong menjadi kunci untuk menciptakan kondisi yang aman dan damai di Kalimantan Timur, baik selama masa Pilkada maupun setelahnya.
(Sumber: kabarkalimamtan.id)