KabarIndonesia.id — Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengingatkan jemaah haji untuk menjaga sebaik mungkin smart card miliknya dan jangan sampai hilang atau tertinggal terutama saat tawaf di mana kondisi tersebut jemaah berdesakan hingga berpotensi kartu pintar tersebut terlepas dari talinya.
“Simpan dengan aman di tas kecil yang dibawa,” ungkap Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, Kamis, (30/05).
Ini mengingat pentingnya smart card jemaah yang berfungsi sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Jemaah harus membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. Smart card berisi sejumlah data di dalamnya, yakni nama jemaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jemaah di Makkah,” terangnya.
Jika terjadi kehilangan smart card, Jemaah diminta untuk segera melaporkan ke ketua rombongan atau ketua kloter, nanti dilaporkan ke ketua sektor dan diteruskan ke Kantor Daerah Kerja (Kadaker) Makkah.
“Tahap berikutnya, pihak kadaker menyampaikan ke Kementerian Haji Arab Saudi untuk diajukan penggantian,” jelasnya.
PPIH juga mengimbau kepada jemaah, untuk memanfaatkan fasilitas musala hotel untuk pendalaman manasik haji.
“PPIH juga mengimbau kepada jemaah, untuk memanfaatkan fasilitas musala hotel untuk pendalaman manasik hajinya bersama pembimbing ibadah kloter maupun pembimbing ibadah yang ada di setiap sektor,” lanjutnya.
“Bila dirasa ada keluhan kesehatannya, jemaah dapat berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter dan petugas kesehatan lainnya untuk memperoleh penanganan dan obat yang dbutuhkan,” pungkasnya.
Selain itu, guna memudahkan akses dan komunikasi antar jemaah haji, petugas, keluarga, dan publik, serta stakeholder lainnya, Kementerian Agama telah merilis aplikasi Kawal Haji sebagai aplikasi yang menjadi kanal penghubung.
Aplikasi ini hadir dengan dua fitur utama. Pertama, pelaporan jemaah, khususnya berkenaan dengan layanan konsumsi, akomodasi, transportasi, termasuk jika ada jemaah terpisah dari rombongan, atau lupa arah pulang ke penginapan. Kedua, deteksi lokasi dan pergerakan jemaah untuk memudahkan proses pencarian jika ada jemaah yang tersesat.
Untuk diketahui, berdasarkan laporan PPIH Arab Saudi, Rabu, 29 Mei 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau Kamis, 30 Mei 2024 pukul 01.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 131.513 orang yang terbagi dalam 335 kelompok terbang. Jemaah yang wafat hingga saat ini berjumlah 25 orang. Seluruh jemaah haji yang wafat akan dibadalhajikan.
Hari ini, Kamis, 30 Mei 2024 terdapat 20 kelompok terbang, dengan jumlah 7.912 jemaah haji orang, akan diterbangkan ke Jeddah, dengan rincian sebagai berikut:
1. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 880 jemaah /2 Kloter
2. Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.440 jemaah/4 Kloter
3. Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 Kloter
4. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.113 jemaah/3 Kloter
5. Embarkasi Palembang (PLM) sebanyak 444 jemaah/ 1 Kloter
6. Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 350 jemaah/ 1 Kloter
7. Embarkasi Makassar (UPG) Sebanyak 900 Jemaah/ 2 Kloter
8. Embarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 Kloter 9. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 1.320 jemaah/3 Kloter
9. Embarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 388 jemaah/ 1 Kloter; Dan
10. Embarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/ 1 Kloter