Presiden Prabowo Bahas Isu Lingkungan dengan Raja Charles III

Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pernyataan pers mengenai kunjungan kerja di London, Inggris, Kamis. DOC: (ANTARA.COM)

KabarIndonesia.id — Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungannya ke Inggris menyampaikan bahwa pertemuannya dengan Raja Charles III difokuskan pada isu penting mengenai pelestarian lingkungan dan upaya menjaga keberlanjutan alam. Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa Raja Charles III sangat peduli dengan isu-isu lingkungan, terutama yang berkaitan dengan pelestarian hutan dan alam secara umum. Prabowo menyebutkan bahwa dalam pertemuan itu, mereka menemukan banyak kesamaan pandangan terkait pentingnya menjaga keseimbangan alam, baik untuk keberlanjutan kehidupan manusia maupun untuk kelestarian planet bumi.

“Beliau sangat perhatian terhadap lingkungan, terhadap pelestarian hutan, pelestarian alam. Di situ kami banyak kesamaan,” kata Presiden Prabowo dalam pernyataan persnya yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden. Kedua pemimpin negara ini tampaknya berbicara mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi lingkungan hidup, serta upaya bersama untuk memitigasi dampak perubahan iklim yang semakin terasa di seluruh dunia. Diskusi ini menjadi bagian dari pembicaraan yang lebih luas tentang bagaimana negara-negara dapat bekerja sama untuk menghadapi tantangan lingkungan global.

Dalam pertemuan tersebut, Raja Charles III juga memberikan saran yang sangat berarti bagi Presiden Prabowo, yaitu untuk bertemu dengan tokoh-tokoh internasional yang berpengaruh dalam bidang lingkungan. “Beliau menyarankan saya jumpa dengan beberapa tokoh dari jaringan yang beliau telah bangun bertahun-tahun untuk memajukan masalah ini,” kata Presiden Prabowo. Saran tersebut menunjukkan bahwa Raja Charles III melihat pentingnya kerja sama global dalam melindungi bumi dan berbagi pengetahuan serta pengalaman dengan negara-negara lain yang juga menghadapi tantangan lingkungan serupa.

Selain pertemuan dengan Raja Charles III, Presiden Prabowo juga melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, pada hari yang sama, Kamis (21/11). Dalam pertemuan bilateral tersebut, Indonesia dan Inggris menggarisbawahi komitmen bersama untuk mengatasi perubahan iklim dan mempercepat transisi menuju energi hijau. Beberapa poin penting yang dibahas antara kedua negara adalah upaya untuk mencapai target pengurangan emisi karbon dan memastikan suhu bumi tetap terjaga pada angka 1,5 derajat Celsius, sesuai dengan tujuan dalam Perjanjian Paris.

Selain itu, Prabowo dan Starmer juga menyepakati pentingnya meningkatkan upaya dalam transisi energi, dengan fokus pada pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Kerja sama ini juga mencakup upaya untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang melibatkan integrasi kebijakan lingkungan dalam berbagai sektor, mulai dari energi, pertanian, hingga industri.

Komitmen Indonesia dalam mengatasi isu lingkungan semakin nyata dalam program-program prioritas yang diusung oleh Presiden Prabowo dalam kepemimpinannya. Salah satu program utama dalam Kabinet Merah Putih adalah menjamin pelestarian lingkungan hidup sebagai bagian dari pembangunan yang berkelanjutan. Dalam program prioritasnya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan alam untuk generasi mendatang, serta memastikan bahwa pembangunan ekonomi tidak mengorbankan lingkungan.

Program-program yang mendukung pelestarian lingkungan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, pengurangan polusi, hingga peningkatan kualitas udara dan air. Presiden Prabowo juga mendorong penerapan teknologi hijau dalam pembangunan infrastruktur dan industri, yang sejalan dengan visi Indonesia menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan. Salah satu inisiatif besar yang menjadi fokus dalam pemerintahan saat ini adalah pengembangan energi terbarukan, baik melalui pembangkit listrik tenaga surya, angin, maupun hidroelektrik, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

(Sumber: kabarkalimantan.id)