KabarIndonesia.id — Pengguna jalan di kawasan Jalan A Yani Km 3 Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, hari ini Selasa (26/11/2024) pagi geger.
Kejadian yang mengejutkan tersebut bermula ketika seorang pria ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di dalam sebuah becak yang diparkir di trotoar di kawasan ini. Lokasi tepatnya berada di depan Apotek Kimia Farma, yang menjadi saksi dari insiden tak terduga ini.
Pria tersebut ditemukan meninggal dunia dalam posisi berada di dalam becaknya. Berdasarkan pengamatan awal, diperkirakan baru saja meninggal beberapa waktu sebelum ditemukan.
Situasi ini segera menarik perhatian masyarakat setempat dan para pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut.
Pihak emergency dan kepolisian setempat segera tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan persiapan proses evakuasi.
Kehadiran tim ini menjadi tanda bahwa langkah-langkah penanganan profesional segera diambil untuk memastikan bahwa penyebab kematian dapat diketahui dengan jelas, serta mengatur proses pemindahan jenazah dengan baik dan tertib.
Salah seorang saksi mata di lokasi kejadian, Samsuri, yang kebetulan berada di sekitar kawasan tersebut, memberikan keterangan terkait temuan tersebut.
Samsuri mengatakan bahwa ia sempat melihat becak yang terparkir beserta pria yang berada di dalamnya sejak pagi hari. Namun, ia mengaku tidak menyangka bahwa pria tersebut ternyata sudah meninggal dunia.
Menurut Samsuri, awalnya ia berpikir bahwa pria tersebut sedang beristirahat atau tidur di dalam becak. “Saya kira tiduran,” ungkapnya saat memberikan keterangan kepada pihak berwajib dan awak media.
Barulah setelah seorang tukang becak lain memberi tahu bahwa pria itu tidak bergerak sama sekali, Samsuri menyadari bahwa sesuatu yang lebih serius telah terjadi. “Baru tahu meninggal setelah ada tukang becak lain yang memberitahu kalau dia sudah meninggal,” tambahnya.
Pria yang ditemukan meninggal di dalam becaknya tersebut diketahui bernama Masruni (55) dan beralamat di Jalan Kelayan A Gang Abadi Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Diketahuinya identitas tersebut, setelah petugas emergency menemukan dompet di saku celana korban. Pihak emergency dan relawan pun kemudian memberitahukan kepada pihak keluarga.
Kejadian ini tentu saja menarik perhatian banyak orang yang berada di sekitar lokasi. Para pengguna jalan, baik yang melintas menggunakan kendaraan maupun pejalan kaki, tampak berhenti sejenak untuk melihat apa yang terjadi.
Beberapa warga bahkan mencoba mendekat untuk mengetahui lebih lanjut tentang situasi tersebut, meski mereka tetap menjaga jarak karena area kejadian sudah dipasangi garis polisi.
Tidak hanya itu, kehadiran pihak emergency dan kepolisian juga menarik perhatian publik. Tim medis yang datang langsung memeriksa kondisi pria tersebut untuk memastikan bahwa ia benar-benar telah meninggal dunia.
Setelah itu, mereka mempersiapkan jenazah untuk dibawa ke rumah sakit guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti dari kematian pria tersebut, apakah karena faktor kesehatan atau ada kemungkinan lain.
Kejadian seperti ini, meski terlihat sederhana, sering kali menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan masyarakat. Banyak yang berspekulasi tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Apakah pria tersebut meninggal karena sakit yang dideritanya? Ataukah ada faktor lain yang memengaruhi? Hingga kini, belum ada informasi resmi dari pihak kepolisian terkait penyebab kematian pria tersebut.
Insiden ini juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya saling peduli terhadap sesama, terutama kepada mereka yang bekerja keras di jalanan seperti tukang becak.
Profesi sebagai tukang becak sering kali penuh tantangan, baik dari sisi fisik maupun emosional. Mereka kerap kali harus berhadapan dengan cuaca yang tidak menentu, kebutuhan ekonomi yang mendesak, serta kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang memadai.
Di sisi lain, kejadian ini juga menjadi cermin bagaimana masyarakat sering kali kurang peka terhadap situasi di sekitar mereka.
Banyak orang yang mungkin tidak menyadari bahwa seseorang sedang dalam kondisi darurat hingga sudah terlambat.
Oleh karena itu, insiden ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli dan responsif terhadap lingkungan sekitar mereka.
(Sumber: kabarkalimantan.id)