KabarIndonesia.id — Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, Gunung Semeru kembali erupsi, Sabtu, (08/06) pukul 07.12 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi melaporkan Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 100 detik.
“Tinggi kolom letusan teramati 600 m di atas puncak ( 4276 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan,” lapornya dikutip dari laman Magma Indonesia.
Sementara itu, Petugas Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi melaporkan, berdasarkan pengamatan pada Sabtu, (08/06) pukul 12.00-18.00 WIB telah terjadi 29 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 13-23 mm, dan lama gempa 60-137 detik.
Juga terjadi 3 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-8 mm, dan lama gempa 35-55 detik.
“2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 32-38 mm, S-P 14-19 detik dan lama gempa 51-115 detik,” ungkapnya dalam laporan
Berdasarkan aktivitas tersebut, saat ini status Gunung Semeru berada di level III (Siaga).
Warga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Kemudian tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Warga juga diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.