KabarIndonesia.id — Direktur SeMART Politica, Eko Widdiono, menyatakan bahwa pasangan Sanusi-Lathifah jauh meninggalkan pasangan nomor urut 2, Gunawan HS-Umar Usman, yang hanya meraih 33,22 persen suara. Dengan metode multistage random samplingdan
Quick count ini juga menampilkan keunggulan pasangan Sanusi-Lathifah di seluruh daerah pemilihan (dapil) yang ada di Kabupaten Malang. Dari tujuh dapil, pasangan nomor urut 1 ini berhasil meraih suara mayoritas dengan angka yang cukup dominan. Di dapil 1, Sanusi-Lathifah memperoleh suara 59,86 persen, sedangkan Gunawan-Umar hanya meraih 40,14 persen.
Kemenangan berakhir di dapil 2, dengan Sanusi-Lathifah meraih 65,53 persen suara, menyisakan Gunawan-Umar yang memperoleh 34,47 persen. Tren serupa terjadi di dapil-dapil lainnya, seperti dapil 3 (61,04 persen vs 38,96 persen), dapil 4 (64,37 persen vs 35,63 persen), dan dapil 5 (73,34 persen vs 26,66 persen). persen). Dominasi semakin terlihat di dapil 6 dan 7, di mana pasangan Sanusi-Lathifah meraih 69,80 persen dan 72,28 persen suara masing-masing, meninggalkan rival mereka yang hanya memperoleh 30,20 persen dan 27,72 persen suara.
Eko menegaskan bahwa keunggulan di seluruh dapil ini menunjukkan konsistensi dukungan masyarakat terhadap pasangan nomor urut 1. Kemenangan ini disebut sebagai hasil dari strategi kampanye yang efektif, yang menempatkan isu-isu lokal sebagai prioritas utama.
Pendukung pasangan Sanusi-Lathifah menyambut baik hasil quick count ini. Ahmad Suwandi, seorang warga Desa Turen, menyatakan rasa optimisnya bahwa pasangan ini mampu membawa perubahan besar bagi Kabupaten Malang. “Pak Sanusi sudah terbukti kinerjanya selama ini, dan Bu Lathifah punya program-program yang inovatif. Kami berharap mereka bisa mewujudkan janji-janji kampanye,” ungkapnya.
Sanusi, yang merupakan petahana, dikenal memiliki jejak jejak yang kuat dalam memimpin Kabupaten Malang, sementara Lathifah Shohib membawa visi baru yang menyasar pemberdayaan perempuan, generasi muda, dan kelompok masyarakat rentan. Pendekatan ini, menurut para pengamat, berhasil menarik perhatian pemilih di berbagai segmen.
Selama masa kampanye, pasangan ini mengusung sejumlah program unggulan, termasuk pembangunan infrastruktur pedesaan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, peningkatan layanan kesehatan, dan pendidikan. Pendekatan berbasis komunitas yang mereka terapkan dianggap sebagai faktor kunci keberhasilan mereka dalam menarik hati masyarakat.
Sementara itu, kubu pasangan Gunawan HS-Umar Usman mengimbau para pendukungnya untuk tetap tenang dan menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ketua tim sukses pasangan nomor urut 2, Dwi Nugroho, menyatakan bahwa tetap menghormati proses demokrasi yang sedang berlangsung.
“Kami percaya proses ini akan berjalan dengan jujur dan transparan. Kami mengimbau pendukung kami untuk bersabar menunggu hasil resmi dari KPU,” kata Dwi dalam keterangan persnya.
Eko Widdiono juga mengingatkan bahwa meskipun hasil quick count memberikan gambaran awal yang cukup jelas, keputusan akhir tetap berada di tangan KPU. Saat ini, proses rekapitulasi suara sedang berlangsung dan hasil resmi diperkirakan akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.
Tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Malang juga menjadi salah satu sorotan dalam Pilkada kali ini. Berdasarkan data sementara, lebih dari 70 persen masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih menggunakan hak suara. Angka ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam menentukan pemimpin daerahnya untuk lima tahun mendatang.
Keberhasilan pasangan Sanusi-Lathifah di tujuh dapil disebut-sebut tidak lepas dari dukungan kuat kelompok masyarakat pedesaan, petani, nelayan, dan kaum perempuan. Lathifah Shohib, yang merupakan salah satu tokoh perempuan berpengaruh di Kabupaten Malang, dianggap berhasil menggerakkan dukungan dari segmen pemilih perempuan berkat visi pemberdayaan perempuan yang ia usung.
Meski unggul dalam quick count, pasangan ini menghadapi sejumlah tantangan besar ke depan. Permasalahan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, serta pemulihan ekonomi pasca pandemi menjadi beberapa pekerjaan rumah utama yang harus segera diatasi. Kabupaten Malang, seperti banyak daerah lain di Indonesia, masih merasakan dampak ekonomi yang signifikan akibat pandemi COVID-19.
Sanusi-Lathifah telah berkomitmen untuk merealisasikan janji-janji kampanye mereka, termasuk penguatan ekonomi lokal melalui program pemberdayaan UMKM dan pengembangan sektor pertanian serta pariwisata. Pasangan ini juga menjanjikan peningkatan akses pendidikan dan layanan kesehatan sebagai prioritas utama dalam pemerintahan mereka.
Pengamat politik lokal, Dr. Arief Wibowo, menyebut kemenangan Sanusi-Lathifah dalam quick count ini sebagai refleksi dari kepercayaan masyarakat terhadap stabilitas dan visi pasangan tersebut. “Kombinasi pengalaman Sanusi sebagai petahana dan visi inovatif Lathifah menjadi daya tarik utama pasangan ini,” ujarnya.
Namun, Dr. Arief juga menekankan pentingnya realisasi janji-janji kampanye yang telah mereka sampaikan. “Masyarakat menaruh harapan besar pada pasangan ini. Tantangannya adalah bagaimana mereka dapat membuktikan bahwa program-program yang mereka janjikan bukan sekadar retorika,” tambahnya.
Dengan hasil quick count yang mengunggulkan Sanusi-Lathifah, masyarakat Kabupaten Malang kini menunggu hasil resmi dari KPU untuk memastikan pemenang Pilkada 2024. Proses rekapitulasi suara yang dilakukan KPU diharapkan berjalan transparan dan sesuai prosedur, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi tetap terjaga.
Hasil ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam membangun Kabupaten Malang yang lebih maju. Bagi pasangan Sanusi-Lathifah, kemenangan quick count ini hanyalah langkah awal dari perjalanan panjang untuk merealisasikan visi dan misi mereka.
(Sumber: kabarjawa.com)