KabarIndonesia.id — Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama Bank Indonesia (BI) terus memperkuat sinergi guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang diproyeksikan mencapai 5,5 persen pada tahun 2024. Kolaborasi ini tidak hanya menyasar pertumbuhan sektor ekonomi, tetapi juga pengembangan sistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Berdasarkan proyeksi, Kalimantan Barat diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen pada tahun 2025, didorong oleh berbagai upaya peningkatan sektor-sektor strategis,” kata Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalbar, David Sipahutar di Pontianak, Sabtu (30/11).
Dia menjelaskan, dalam kegiatan Forum Ekonomi dan Bisnis yang digelar di Pontianak pada Jumat (29/11) malam tadi,dalam forum tersebut, Bank Indonesia memaparkan sejumlah program strategis, seperti pembiayaan berbasis syariah, penguatan ekosistem UMKM, dan digitalisasi ekonomi. Program-program ini diharapkan menjadi motor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat ke depan.
“Kolaborasi ini diharapkan bisa mempercepat transformasi ekonomi Kalbar menuju ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” kata David. Transformasi ini mencakup berbagai inisiatif untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan sektor strategis seperti pertanian, perikanan, pariwisata, serta ekonomi kreatif.
David menambahkan bahwa sektor pariwisata juga diharapkan dapat menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat. Dengan peningkatan kunjungan wisatawan, diharapkan perekonomian lokal semakin bergairah melalui efek domino yang ditimbulkan, mulai dari peningkatan sektor perhotelan, kuliner, hingga pengrajin lokal.
Di sisi lain, upaya memperbaiki iklim investasi juga menjadi salah satu fokus utama. Pemerintah daerah bekerja sama dengan Bank Indonesia dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para investor lokal maupun asing. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan arus investasi langsung yang mampu menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan roda perekonomian daerah.
Mewakili Pj Gubernur Kalbar Harisson, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kalbar, Ignasius IK, menyatakan bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia menjadi kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut.
“Kerja sama yang solid dengan Bank Indonesia, serta upaya kami dalam mendorong sektor-sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata, sangat penting untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Ignatius.
Menurutnya, Kalimantan Barat memiliki potensi besar di bidang sumber daya alam dan ekonomi kreatif. Potensi ini, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi pendorong utama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi.
“Dalam hal ini, BI sebagai lembaga yang mengawasi stabilitas moneter dan sistem pembayaran turut berperan dalam mendorong perkembangan ekonomi daerah, dengan mengoptimalkan kebijakan yang mendukung UMKM, meningkatkan daya saing sektor riil, serta memperkuat infrastruktur digital di seluruh wilayah,” kata Ignatius.
Digitalisasi dianggap sebagai kunci utama dalam mengakselerasi perekonomian daerah. Dengan infrastruktur digital yang kuat, akses terhadap layanan keuangan, pasar global, dan teknologi terbaru akan lebih mudah dijangkau oleh pelaku usaha, terutama UMKM.
Ignatius juga menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam. Ia menekankan bahwa Kalimantan Barat harus mampu memanfaatkan kekayaan alamnya secara bijak, sehingga pertumbuhan ekonomi yang dicapai tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat.
“Dengan penguatan sinergi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan sektor swasta, Kalimantan Barat akan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan dalam beberapa tahun mendatang, dengan harapan memberikan manfaat langsung bagi kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah,” katanya.
Optimisme ini didukung oleh sejumlah langkah konkret yang telah diambil, seperti penguatan peran UMKM dalam rantai pasok lokal dan regional, peningkatan kualitas produk pertanian dan perikanan untuk memenuhi standar ekspor, serta pengembangan destinasi wisata unggulan yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Dengan berbagai langkah strategis ini, Kalimantan Barat siap menyongsong 2025 dengan optimisme tinggi, berharap dapat menjadi daerah yang lebih maju dan memiliki daya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional,” kata Ignatius.
Keberhasilan dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi ini juga bergantung pada partisipasi aktif semua pihak, termasuk masyarakat. Pemerintah dan Bank Indonesia secara rutin melakukan edukasi kepada masyarakat terkait literasi keuangan, pentingnya transformasi digital, serta peluang usaha di sektor-sektor yang menjadi prioritas.
(Sumber: kabarkalimantan.id)