KabarIndonesia.id — Pemerintah menyambut baik gagasan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) yang mendukung program vaksinasi nasional dengan melaksanakan Vaksinasi Gotong Royong secara gratis bagi karyawan di sektor swasta. Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong menggunakan vaksin Sinopharm diyakini akan mempercepat terbangunnya kekebalan komunal di Indonesia.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, dalam keterangan pers kedatangan vaksin ke-13 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Selasa, 25 Mei 2021.
"Pemerintah sangat menyambut baik dan mendukung pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong yang digagas oleh pengusaha melalui Kadin. Berjalan paralel dengan program vaksinasi pemerintah, program Vaksinasi Gotong Royong yang juga gratis karena dibiayai perusahaan dan menggunakan merek vaksin yang berbeda, ini akan mempercepat herd immunity di Indonesia," kata Menko Perekonomian.
Airlangga menyatakan, vaksin yang digunakan dalam program Vaksinasi Gotong Royong telah didistribusikan sebanyak 76.910 dosis. Hingga 23 Mei 2021, sejumlah 21.616 dosis telah disuntikkan kepada pekerja dari 27 perusahaan dan 18 fasilitas kesehatan di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Kepulauan Riau, dan Maluku Utara.
"Sebanyak 76.910 dosis untuk Vaksinasi Gotong Royong telah didistribusikan. Hingga saat ini, sejumlah 21.616 dosis telah disuntikkan (angka per 23 Mei 2021)," tambahnya.
Pemerintah berharap agar program vaksinasi nasional dapat mencapai angka satu juta suntikan per hari. Pemberian vaksinasi Covid-19 ini diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri masyarakat untuk beraktivitas kembali dan menggerakkan perekonomian Indonesia.
"Bersama kita tumbuhkan optimisme ini sehingga akan menguatkan ekspektasi terhadap perekonomian Indonesia untuk rebound di tahun 2021 ini dengan angka pertumbuhan di kisaran 4,5 persen sampai dengan 5,3 persen," imbuhnya.
Sebagai penutup, Airlangga meminta seluruh komponen masyarakat untuk terus mendukung suksesnya program vaksinasi di Indonesia dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.